Sabtu, 27 November 2010

Cara Cerdas Mengolah Sampah

Diposting oleh Amaliateniairana Ermalena di 01.18
Selasa, 03-03-2009 13:04:20 oleh: RITAPUNTO

Masalah sampah selalu saja menarik untuk dibicarakan tetapi menakutkan untuk dijamah. Serbuan sampah menjadi momok ketiga setelah serangan 'bludrek' dan diabetes, semua orang bahkan seisi kota bisa stres jika sampah telat ditengokin petugas kebersihan. Padahal calon sampah sudah menanti untuk dikeluarkan dan harus segera lenyap karena estetika akan berkurang nilainya jika sampah ada dimana-mana.
Sampah dimana-mana, kenapa bingung??
Semua riset mengatakan bahwa pertambahan sampah jumlah nya sama dengan pertambahan jumlah penduduk, jadi jika bayi kita lahir maka itu sama artinya bumi mendapat penghuni baru sekaligus ketambahan pembuang sampah baru. Nah, jika demikian krusialnya permasalan sampah ini, kenapa kita harus mempersulit penanganannya. Iya, kan?
Cobalah berpikir cerdas..sampah adalah bagian terintim dari diri kita, bahkan petugas sampah yang kreatif bisa membuat data perilaku dan tabiat penghuni sebuah komplek perumahan hanya dengan melihat sampah yang berserakan dipemukiman itu. Dia tahu kapan nyonya A dan anak perempuannya datang bulan, keluarga B yang pelit karena sampahnya selalu berupa batang kangkung dan bungkus tempe, atau warga C yang anaknya kena narkoba dan baru saja pesta shabu.
Sebenarnya kalau mau, kita bisa mempermudah urusan sampah-menyampah ini. Tirulah cara kerja alam yang selalu mereduksi sampahnya, misalnya di hutan tidak ada sampah, semua menyusut sehingga tidak kita jumpai menggunungnya guguran daun atau ranting atau bangkai hewan. Semua sampah itu di lahap bakteri dan mikroba lalu diurai menjadi humus, kembali ke alam sebagai material kimia organik yang bermanfaat.
Dengan meniru cara kerja alam, seyogyanya manusia juga bisa mereduksi sampah organiknya menjadi kompos. Siapa bilang bikin kompos itu susah, menjijikkan, buang waktu dan butuh lahan luas. Tahukah kalian , sejumlah teman saya ketagihan membuat kompos setelah mereka tahu ternyata mengolah sampah dapur menjadi kompos itu sangat menyenangkan, tidak membutuhkan waktu, bersih, dan bisa mengatasi masalah sampah dapur basah.
Kuncinya adalah niat dan komposter yang "cantik". Yuk, kita berbagi kasih kepada bumi dengan cara mereduksi sampah dapur kita sendiri. Jika belum tahu menyiasati bikin kompos yang menyenangkan, ikuti pelatihan singkatnya di Workshop Hijau Hayati, Jatiasih - Bekasi. Pada tanggal 7 Maret 2009, pukul 9 - 13.00 akan ada pelatihan mengolah sampah dapur yang basah menjadi kompos menggunakan bantuan komposter yang cantik dan menarik. Dijamin setelah mengikuti pelatihan ini kamu tidak akan jijik lagi berhadapan dengan sampah dapur

0 komentar:

Posting Komentar

 

Amaliateniairana Ermalena Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez